Rabu, 18 Januari 2012

Sabtu, 07 Januari 2012

Audit operasional

Audit kinerja yang meliputi audit ekonomi, efisiensi dan efektifitas pada dasarnya merupakan perluasan dari audit konvensional (conventional audit) yang meliputi audit ketaatan dan audit keuangan. Salah satu hal yang membedakan audit kinerja dan audit konvensional adalah dalam hal laporan audit.

Dalam audit konvensional, hasil audit adalah berupa pendapat (opini) auditor secara independen dan obyektif tentang kewajaran laporan keuangan sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan, tanpa pemberian rekomendasi perbaikan. Sedangkan dalam audit kinerja, tidak hanya memberikan kesimpulan mengenai atau berdasarkan tahapan audit yang telah dilakukan, akan tetapi juga dilengkapi dengan rekomendasi untuk perbaikan dimasa mendatang. Audit terhadap kinerja manajemen dan mengomentari mengenai bagaimana mereka melaksanakan kewajiban mereka secara ekonomis, efisien dan efektif bukanlah merupakan topik yang baru sekarang ini, namun sampai sekarang hasil dari audit kinerja ini selalu disimpan dan dianggap hanya sebagai dalam pertimbangan organisasi saja.

Tumbuhnya rasa tidak puas dan adanya tuntutan yang meningkat terhadap akuntabilitas manajemen dari perusahaan publik mengakibatkan perlunya mempertimbangkan kemungkinan audit kinerja sebagai sebuah mandatori.

Secara tradisional audit kinerja telah dilakukan melalui audit internal suatu departemen dari suatu entitas. Hasil audit ini hanya disimpan oleh entitas tersebut tanpa ada tindakan lebih lanjut. Auditor internal diminta untuk mereview sebuah area dari suatu entitas dan melaporkannya kembali pada manajemen mengenai seberapa ekonomis, efisien dan efektif wilayah tersebut dikelola selama periode yang diperiksa. Manajemen sepertinya enggan untuk mengungkapkan hasil tersebut pada anggota dari entitas tersebut atau pada masyarakat umum. Hal ini menjadi pertanyaan besar, seharusnya hasil atau kesimpulan yang diperoleh dari audit ini disampaikan atau diungkapkan pada orang-orang yang berkepentingan dan juga pada masyarakat umum, sehingga mereka dapat menilai bagaimana kinerja dari manajemen tersebut.

Sumber: http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.com/2009/07/audit-operasional.html

Manajemen keuangan

merupakan menajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi begaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri.

Sumber: http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.com/2009/07/peran-manajemen-keuangan.html

Anggaran Bisnis

keseluruhan rencana dari kegiatan-kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (angka) dan dalam periode waktu tertentu yang akan datang.

Unsur-unsur utama dalam anggaran:

Keseluruhan Rencana, merupakan penentuan kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang.
Kegiatan Perusahaan, meliputi seluruh kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian dalam perusahaan.
Dinyatakan dalam angka, adalah unit yang dapat digunakan pada semua kegiatan perusahaan yang bermacam-macam.
Periode tertentu, adalah keseluruhan mengenai apa-apa saja yang akan terjadi pada masa yang akan datang.


Terdapat 2 macam anggaran (budget):

Budget Strategis, ialah anggaran yang berlaku untuk jangka panjang yaitu melebihi satu periode akuntansi (melebihi 1 tahun)
Budget Taktis, ialan anggaran yang berlaku untuk jangka pendek, yaitu satu periode akuntansi atau kurang.

Budget disusun oleh panitia penyusun anggaran ( Budgeting Committee ). Yang terdiri atas pemegang fungsi-fungsi utama ( Budget Participative ).

Anggaran mempunyai 3 kegunaan pokok yaitu:

Sebagai pedoman kerja. Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan pada waktu yang akan datang.
Sebagai alat koordinasi kerja. Dengan adanya anggaran semua bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahan dapat saling menunjang dan bekerja sama dengan baik, untuk menuju pada sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Sebagai alat pengawasan atau pengendalian. Anggaran berfungsi sebagai tolok ukur (alat pembanding) untuk menilai dan mengevaluasi realisasi kegiatan perusahaan pada masa yang akan datang.

Disisi lain anggaran juga memiliki kelemahan antara lain:

Anggaran (Budget) hanyalah suatu alat.
Anggaran (Budget) tidak menggantikan posisi manajemen.

sumber: http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.com/2009/07/anggaran-budgeting.html

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN

Model dalam pengambilan keputusan mempunyai tiga komponen utama yaitu:

Masukan (input), komponen ini mempunyai berbagai pengaruh luar yang berlaku sebagai sumber informasi mengenai produk tertentu dan mempengaruhi nilai-nilai, sikap dan perilaku konsumen yang berkaitan dengan produk. Yang utama dalam faktor masukan ini adalah berbagai kegiatan bauran pemasaran dan pengaruh sosiobudaya di luar pemasaran.
Proses, komponen ini berhubungan dengan cara konsumen mengambil keputusan. Tindakan pengambilan keputusan konsumen terdiri dari tiga tahap, yaitu: (a) Pengenalan kebutuhan, (b) Penelitian sebelum pembelian, dan (c) Penilaian berbagai alternatif. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan pencarian informasi sebelum pembelian, yaitu: (a) Faktor-faktor produk (lamanya waktu antar pembelian, perubahan model produk, perubahan harga, jumlah pembelian, harga yang tinggi, merk alternatif yang banyak, berbagai macam keistimewaan), (b) Faktor situasi (pengalaman, dapat diterima secara sosial, pertimbangan yang berhubungan dengan nilai), dan (c) Faktor produk (karakteristik demografis konsumen, kepribadian). Berbagai isu dalam mengevaluasi alternative, yaitu: (a) Rangkaian merek yang diminati, mengacu pada merk-merk khusus yang dipertimbangkan konsumen dalam melakukan pembelian dalam kategori produk tertentu, (b) Kriteria yang Dipakai untuk Mengevaluasi Merek, merupakan rangkaian merk yang mereka minati biasanya dinyatakan dari sudut sifat-sifat produk yang penting, (c) Consumer Desicion Rules, merupakan prosedur yang digunakan oleh konsumen untuk memudahkan pemilihan merk, (d) Gaya Hidup sebagai Suatu Strategi Pengambilan Keputusan Konsumen, berpengaruh pada berbagai perilaku khusus konsumen sehari-hari. (e) Incomplete Information and Noncomparable Alternatives, dalam berbagai situasi pilihan para konsumen menghadapi informasi yang tidak lengkap sebagaid asar keputusan dan harus menggunakan berbagai strategi alternative untuk mengatasi unsur-unsur yang hilang, (e) Series of Decisions (Serangkaian Keputusan), dalam suatu pembelian dapat mencakup sejumlah keputusan. (f) Aturan Pengambilan Keputusan dan Strategi Pemasaran, pengertian mengenai kaidah keputusan mana yang akan digunakan konsumen dalam memilih produk atau jasa tertentu sangat berguna bagi pemasar yang berkepentingan untuk merumuskan program promosi, (g) Visi Konsumsi, sebagai gambaran pengambilan keputusan yang tidak ortodoks, tetapi mungkin sekali akurat dalam situasi kurangnya pengalaman konsumen dan tidak terstrukturnya maslah dengan baik, maupun dalam situasi yang diliputi emosi yang dalam.
Keluaran (output), komponen ini menyangkut dua kegiatan pasca pembelian yang berhubungan erat: perilaku pembelian dan penilaian pasca pembelian. Tujuan dari dua kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kepuasan konsumen terhadap pembeliannya.

Sumber: http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.com/2009/12/pengambilan-keputusan-konsumen.html

Jumat, 06 Januari 2012

Kredit Sebagai Proses Penyediaan Modal

Kredit adalah proses untuk penyediaan uang berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga kredit, imbalan, atau pembagian keuntungan. Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan kredit diperlukan

Sumber: http://artikelekonomi.com/kredit-sebagai-proses-penyediaan-modal.html

Pengertian dan Jenis Proses Pengelolaan Portofolio

Portfolio merupakan istilah asli yang digunakan dalam bahasa Inggris dan diterjemahkan secara bebas ke bahasa Indonesia, menjadi portofolio yang berarti adanya minimum dua barang atau lebih yang dipegang oleh investor atau dikelolanya, antara lain, portofolio investasi, portofolio merek, portofolio mengajar, dan sebagainya. Tujuan melakukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko bagi pihak yang memegang portofolio. Pengurangan risiko itu dilakukan dengan diversifikasi risiko.
Dalam membangun sebuah portofolio yang dimiliki investor maka karakteristik investor harus dipahami. Karakteristik investor sangat bervariasi dan berbeda. Dengan memahami karakteristik investor maka manajer investasi dapat memberikan nasihat portofolio yang akan dibangun untuk kepentingan investor. Portofolio yang akan dibangun tidak akan terlepas dari situasi politik, ekonomi, sosial yang ada di suatu negara. Perkembangan ekonomi lebih sangat berpengaruh terutama perkembangan tingkat bunga

Senin, 02 Januari 2012

Peluang Bisnis Indonesia di Hongkong

HONGKONG, KOMPAS.com. Peluang pengusaha dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia untuk berbisnis di pasar perdagangan bebas Hongkong sebenarnya sangat besar. Namun, sayangnya para pengusaha sering terburu-buru di tahap awal sehingga lengah dalam dua faktor yang menentukan kontinuitas kerja sama.

Konsul Ekonomi Indonesia di Hongkong, Dicky Soerjanatamihardja, mengatakan, Hongkong sebagai hub perdagangan internasional dan China dan hanya berperan sebagai trader membutuhkan mitra bisnis yang konsisten, baik dalam kontinuitas produksi maupun produksi.

“Kalau mau go international, UKM Indonesia harus sanggup menjadi supplier yang konsisten dan kredibel. Karena di beberapa ekspo internasional yang kita ikuti, jangankan SME, middle level company begitu menerima permintaan besar, suka kebingungan juga dalam rangka produksinya memenuhi permintaan,” tuturnya di booth Konsulat Jeneral Indonesia di World SME Expo dan Inno Design Tech Expo di Hongkong Convention and Exhibition Centre, Kamis (3/12).

Dalam pengalaman selama ini, sering kali pasar sudah dibuka, tetapi ternyata UMKM atau perusahaan kewalahan dalam memenuhi permintaan klien. Akibatnya, kontrak berakhir dengan segera.

Menurut Dicky, pemerintah ataupun pelaku usaha harus mulai berpikir cepat meningkatkan kapasitas produksi dan konsistensi produksi dan kebijakan jika hendak langgeng berbisnis di Hongkong.

Berpeluang dalam “consumer goods”

Dicky mengatakan, celah peluang pengusaha Indonesia ada pada produk makanan, teh, hasil pertanian, dan produk mineral. Untuk mengembangkannya, tentu pengusaha harus rajin mengenal produk para pesaingnya. Apalagi, yang juga berpotensi besar untuk masuk ke pasar China.

“Hongkong hanya dijadikan hub. Yang penting, sekali lagi, kita bisa meningkatkan produksi dan memiliki konsistensi produksi dan kualitas produk kita. Kalau kita bisa, Hongkong siap jadi trader,” tandasnya.

Saatnya Pertemukan Perdagangan dan Inovasi di Hong Kong

Dibukanya World Small-Medium Enterprise (SME) Expo dan Inno Design Tech (IDT) Expo di Hong Kong Convention and Exhibition Centre pagi ini, Kamis (3/12), menjadi tanda pertemuan antara perdagangan dan inovasi tak dapat dipisahkan dari pengembangan bisnis di dunia.

Apalagi Hong Kong telah menjadi salah satu pusat bisnis di dunia. Hong Kong Trade Development Council (HKDTC) sebagai penyelenggara memberikan kehormatan kepada Financial Secretary Hong Kong John Tsang untuk membuka acara ini dengan pengguntingan pita dan wine-toast dengan para perwakilan pelaku bisnis dan negara mitra.

Dalam sambutan pembukanya, Tsang mengatakan bahwa perdagangan dan inovasi saat ini sangat tergantung satu sama lain. “Di satu sisi, meningkatkan kompetisi dalam globalisasi mengharuskan perusahaan mengadopsi tren dan desain terbaru secara konsisten. Sementara di sisi lain, teknologi terbaru menajamkan fokus pada inovasi dan cara berbisnis,” ujarnya.

Pemerintah Hong Kong, lanjut Tsang, melihat inovasi sebagai kunci kemajuan Unit Kecil dan Menengah (UKM/SME) di Hong Kong agar berkembang dengan stabil. Sementara itu, Executive Director HKDTC Fred Lam mengatakan berkumpulnya sekitar 668 UKM dan pelaku desain di pameran bertaraf internasional ini diharapkan mampu memberikan pencerahan dan inovasi baru bagi pengembangan ekonomi Hong Kong.

“Berharap dua acara ini dapat membawa inovasi dan pencerahan, desain dan teknologi, pengetahuan baru mengenai pasar dan jejaring baru bagi UKM dengan dunia,” tuturnya.

Mengikuti Jalur ‘Si Biru dan Si Merah’ HKDTC menyandingkan dua pameran ini dengan unik di Hall 1 Hong Kong Convention and Exhibition Centre. World SME Expo diberi identitas dengan warna biru laut dan IDT Expo dengan warna merah. Bagian World SME di Hall 1 dibagi dengan sebutan Opportunities Hall dan Solutions Hall sementara bagian IDT Expo dibagi menjadi Trade Hall dan Inspiration Hall.

Seperti ciri jalanan Hong Kong yang rapi dan mudah dimengerti, mudah pula melangkah di dua pameran ini. Pengunjung tinggal mengikuti jalur berwarna di lantai area pameran.

Setidaknya 323 UKM dan 345 pelaku desain dari Hong Kong serta 90 kamar dagang, organisasi pemasaran perdagangan, komisi perdagangan dan konsulat dari seluruh dunia mengikuti pameran akbar ini.

Mereka akan saling berinteraksi sesuai kebutuhan bisnis masing-masing, mulai dari soal keuangan, pelayanan hukum, teknologi informasi hingga solusi e-businness. Di sejumlah titik juga terdapat area penyelenggaraan seminar.

Menurut pengamatan Kompas.com, selain pameran dan penjualan produk-produk tradisional Cina, pengunjung juga disuguhkan sejumlah pertunjukan kebudayaan Cina, seperti nyanyian dari Mao and Dong Ethnic. Enam gadis remaja berpakaian tradisional menyanyikan berbagai lagu tradisional dari Mao dan Dong.

Sumber: http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/peluang-bisnis-indonesia-di-hongkong/

Sistem Concilition

Konsolidasi (conciliation), dapat diartikan sebagai pendamai atau lembaga pendamai. Bentuk ini sebenarnya mirip dengan apa yang diatur dalam Pasal 131 HIR. Oleh karena itu, pada hakikatnya sistem peradilan Indonesia dapat disebut mirip dengan mix arbitration, yang berarti:
1. pada tahap pertama proses pemeriksaan perkara, majelis hakim bertindak sebagai conciliator atau majelis pendamai,
2. setelah gagal mendamaikan, baru terbuka kewenangan majelis hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara dengan jalan menjatuhkan putusan.
Akan tetapi, dalam kenyataan praktek, terutama pada saat sekarang; upaya mendamaikan yang digariskan pasal 131 HIR, hanya dianggap dan diterapkan sebagai formalitas saja. Jarang ditemukan pada saat sekarang penyelesaian sengketa melalui perdamaian di muka hakim.
Lain halnya di negara-negara kawasan Amerika, Eropa, maupun di kawasan Pasific seperti Korea Selatan, Jepang, Hongkong, Taiwan, dan Singapura. Sistem konsiliasi sangat menonjol sebagai alternatif. Mereka cenderung mencari penyelesaian melelui konsiliasi daripada mengajukan ke pengadilan.

Sumber: http://alicyborg.blog.com/2011/03/30/penyelesaian-sengketa-ekonomi/

Cara-cara Penyelesaian Sengketa Ekonomi

Penyelesaian sengketa secara damai bertujuan untuk mencegah dan mengindarkan kekerasan atau peperangan dalam suatu persengketaan antar negara. Menurut pasal 33 ayat
1 (Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan) Piagam PBB penyelesaian sengketa dapat ditempuh melalui cara-cara sebagai berikut:

1. Negosiasi (perundingan)

Perundingan merupakan pertukaran pandangan dan usul-usul antara dua pihak untuk menyelesaikan suatu persengketaan, jadi tidak melibatkan pihak ketiga.

2. Enquiry (penyelidikan)

Penyelidikan dilakukan oleh pihak ketiga yang tidak memihak dimaksud untuk mencari fakta.

3. Good offices (jasa-jasa baik)

Pihak ketiga dapat menawarkan jasa-jasa baik jika pihak yang bersengketa tidak dapat menyelesaikan secara langsung persengketaan yang terjadi diantara mereka.

Sumber: http://alicyborg.blog.com/2011/03/30/penyelesaian-sengketa-ekonomi/